Minggu, 07 Oktober 2012

Sebab Rasa Malas

Darimana datangnya malas? Mungkin ada 2 sebab yang membuat kita menjadi malas, yaitu
1. Kekurangan soft skill
2. Karena pekerjaan yang sudah kita lakukan tiba-tiba tidak kita kerjakan walaupun hanya satu hari

Kita akan bahas satu persatu, pertama adalah kekurangna soft skill. Dari tulisan sebelumnya saya menceritakan tentang kehidupan saya yang menjadi malas hanya karena kalah lomba menulis dan malah lebih  ke bermain game daripada menulis. Ketika saya membaca Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat karya Jonru saya jadi merasa malu karena Jonru pun pernah mandeg dalam dunia penulisan tetapi dia mandeg karena sudah merasa puas terhadap hasil yang dicapainya, dia menjadi juara pada sebuah lomba. Di buku itu Jonru juga menjelaskan mengenai soft skill dan karena itulah saya menjadi tahu bahwa saya malas karena soft skill saya masihlah lemah.

Kedua, inilah yang seharusnya kita jaga baik-baik. Biasanya sesuatu pekerjaan yang biasa kita lakukan kemudian suatu hari kita berhenti untuk melakukannya walaupun hanya sehari pasti ada sesuatu yang janggal di hati kita dan kita akan merasa kehilangan karena tidak melakukan pekerjaan itu. Contohnya pasti Anda semua sudah tahu dan pernah merasakannya, benarkan? Pertama orang tersebut pasti akan merasa kehilangan sesuatu yang hilang dalam hidupnya. Ya, sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan dan satu hari tidak mengerjakan pasti akan merasa kehilangan sekali. Pada hari kedua, pada hari kedua dia tidak akan mengerjakan pekerjaan yang biasa dilakukannya lagi karena rasa malas pun sudah muncul. Peranan soft skill disini juga berpengaruh terhadap kehidupan seseorang. Ingatlah kata-kata ini, "Sesuatu yang baik jika ditinggalkan pasti akan susah mengerjakannya lagi"

Karena itulah kekuatan konsisten sangat diperlukan dalam hidup ini. Bukankah dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa, "Amalan yang disukai Allah adalah yang sedikit tetapi dikerjakan terus menerus"

Kamis, 27 September 2012

Janganlah Anda Malas!

Pernahkah Anda merasa diri Anda itu rajin? Anda dulu sering melakukan perbuatan baik dalam hal seperti beribadah, menulis, membaca, belajar, dan perbuatan-perbuatan positif yang lainnya. Tetapi sekarang ini Anda merasa sangat malas melakukan hal-hal positif yang pernah Anda lakukan. Anda berkata, "Ah capek deh terus menulis". Buanglah kata-kata itu jauh-jauh karena hal itu justru yang menyebabkan Anda malas. Sebaiknya Anda berfikir dan berkata, "Aku harus segera bangkit dan tidak boleh malas lagi, harus!". Jika seperti itu yang Anda katakan maka Anda sudah dapt salah satu cara agar menghilangkan rasa malas dalam diri Anda.

Perlu Anda ketahui, saya dahulu sangatlah rajin tetapi pernah suatu saat saya menjadi malas. Saya pernah merasakan menulis di blog bahkan, 1 hari saya bisa membuat 3 tulisan. Saya sangat senang dengan hal itu dan berharap suatu hari bisa menjadi penulis yang terkenal seperti Habiburahman El-Shirazy, Ahmad Fuady Raditya Dika, Helvy Tiana Rosa, atau bahkan bisa seperti Dr. 'Aidh al-Qarni dengan buku La Tahzan-nya. Dari cita-cita itu saya lalu searching mengenai lomba menulis. Hal ini saya lakukan agar saya menjadi penulis hebat seperti nama-nama yang saya sebutkan di atas.  Tetapi mungkin alasan utama ketika itu adalah saya ingin terkenal dan bisa mempunyai banyak uang. Saya tahu alasan saya ini tidak terlalu tepat karena, "Ketenaran dan uang itu mengikuti ketika kita menulis" seperti itulah kata-kata dari Helvy Tiana Rosa. Dan benar saja, singkat cerita saya mengikuti lomba menulis dan saya pun gagal menang. Mungkin bisa jadi karena niat awal saya sudah salah. Setelah itu saya menjadi malas menulis dan yang ada dalam pikiran saya saat itu adalah "Menulis itu susah". Bahkan saya vakum dalam menulis di blog tulisit.com yang saya kelola selama satu bulan. Dan ketika ada kesempatan untuk menulis justru saya gunakan untuk bermain game.

Pada suatu hari saya pun bosan bermain game dan timbul niat saya untuk mencari sesuatu di Google dan saya mencari dengan keyword, "Kiat penulisan" dan akhirnya saya terdampar pada sebuah situs yang bertema tentang penulisan. Di situs itu banyak sekali kiat-kiat agar bisa menjadi penulis yang terkenal dan produktif.

Setelah menemukan dan membaca artikel  pada situs yang saya temui tiba-tiba saja keinginan menulis saya kembali hadir dan kali ini perasaannya sangat menggebu-gebu. Sekarang pun saya menjadi rajin dalam menulis dan saya niatkan satu hari harus ada minimal satu tulisan atau one day one article.

Nah dari cerita diatas Anda juga sudah tahu bukan mengapa saya malas? Saya masih kurang memiliki soft skill dan saya juga terlalu lama terjebak dalam sebuah kekalahan lomba menulis yang membuat saya menjadi malas. Oleh karena itu, Anda harus memiliki soft skill yang kuat jika ingin menjadi orang yang sukses. Anda harus tahan banting dalam menghadapi segala masalah yang ada.

Rabu, 26 September 2012

Begitulah Orang Tua

Orang tua, mungkin kata itulah yang ada di hati kita. Dia harus selalu bersemayam di dalam hati dan pikiran kita., mengapa? Karena pada dasarnya kita ada karena mereka. Sejak dari kandungan hingga sekarang peran orang tua sangatlah penting. Coba kita pikirkan :

1. Ketika masih kandungan, kita dirawat dan selalu dibawa kemana-mana oleh ibu, tetapi sekarang apa balasan dari kita? Kita justru sering melawan perintah-perintah darinya.
2. Ketika bayi, tengah malam kita ngompol dan menangis, tetapi orang tua rela bangun dan membersihkan tubuh kita ini. Balasan kita  adalah selalu berdiam diri ketika orang tua sakit, bahkan kita tidak pernah menanyakan keadaannya.
3. Pada saat remaja dan kita ingin pergi ke suatu tempat dengan teman kita pada malam hari dan saat itu pula orang tua melarang dan kita malah menjawab, "Ah Papa kuno nih, aku kan cuma mau jalan-jalan aja sama temen, masa gaboleh?".
4. Saat kita dewasa lalu menikah dan orang tua kita mengatur hidup kita. Apa jawaban kita, "Pa, Man aku sudah dewasa dan sudah menikah, buat apa Papa dan Mama mengurusku lagi? aku sudah bisa mandiri!!"

Dari semua itu kita dapat menarik benang merah bahwa jasa orang tua itu sangatlah banyak bagi diri kita dan kita tidak boleh menyia-nyiakannya bahkan membalasnya dengan sesuatu yang buruk. Ingatlah, balaslah kebaikan orang tua kita selagi mereka masih hidup, jika mereka telah tiada maka yang bisa kita berikan hanyalah air mata belaka, kita hanya bisa menyesal dan berharap agar waktu bisa terulang lagi agar bisa membalas semua kebaikan yang diberikan oleh orang tua kita.